G-Joss Jadi Rujukan, Diskusi Gayeng Apapun Untuk Kemajuan Gresik Terjawab

Gresik, gaspolnews.com - Diskusi gayeng Grup Whatsapp Gresik Joss atau G-Joss, membuka mata hati dan pikiran jernih dari setiap masalah. Grup yang anggotanya dari berbagai latar belakang pejabat, politisi dan pengusaha serta akademisi maupun pegiat LSM dan media ini menjadi rujukan karena netral dalam menyikapi dan tidak ada muatan politik tertentu atau kaitan Tim S manapun. 


Grup G-Josss asyik dengan bahasan mencerdaskan tidak ada hujatan atau mbully sesama anggota, semua anggota enjoy dengan bahasan apapun terkait kemajuan Gresik.


Misalnya saja grup membahas usulan anggota mencari solusi yang dipaparkan Cak Kaji Yazid dari pengusaha mempertanyakan masalah petani tambak, yaitu bagaimana nasib petani dengan kelangkaan pupuk dan dijawab lugas mencerahkan Ketua DPRD Gresik H. Much Abdul Qodir yang juga masuk Grup G-Joss. 


Dikatakan Cak Kaji Yazid khususnya petani tambak karena jatah pupuk untuk tambak dikurangi, bahkan kemungkinan akan tidak ada, maka bagaimana peran dinas kelautan & perikanan memberi penyuluhan tehnologi pengganti pupuk yang langka ini?. Dijawab admin Grup SN Hadi, Ngapunten matur suwon, sebuah usulan juga informasi serta kritik buat pihak-pihak yang berwenang dalam hal kelangkaan pupuk, untuk petambak atau petani tambak bahkan kalau bicara pupuk selalu bermasalah atau mengalami keterlambatan distribusi di setiap musimnya tanam tiba, oleh karenanya menarik Persoalan pupuk untuk didiskusikan dengan harapan pihak2 terkait baik pertanian juga kelautan betul2 siap untuk memberikan yg terbaik buat petani tambak di Kabupaten Gresik. 


"Monggo gayeng diskusi LANJUUUUT, " tulis SN Hadi. 



Disambung anggota grup G-Joss Abah Imron Menganti, 'KALAU PETANI DI GRESIK SDH  SULIT MENDAPATKAN PUPUK NOTABENI PABRIK PUPUK DIDEPAN MATA KITA. INI SEPERTI PEPETAH AYAM DIDALAM LUMBUNG PADI MATI KELAPARAN. APA PENYEBABNYA?," tanya Abah Imron dilanjut SN Hadi, 'Mungkin ada kendala dalam pendistribusian atau di tingkat produksi selama produksi tak dikurangi, kemudian pendistribusian tepat waktu maka semua pun akan terjawab namun kadang di tingkat bawah mengalami kesusahan atau bermasalah saat pupuk datang sesuai waktu, tapi yg menerima belum siap termasuk anggaran oleh karena butuh sentuhan pemerintah Sebagai mana memfasilitasi atau memonitor di tingkat kelompok tani atau BUMDES sebagai distributor nya. Semoga bapak2 yg ada group bisa memahami dan lanjut diskusine Monggo tipis2 mawon'.


Abah Imron Menganti menimpali, 'YO PEMERINTAH DAERAH HARUS BERTANGGUNG JAWAB  KEBUTUHAN PUPUK DI GRESIK. CARANYA PEMKAB GRESIK  UNTUK  MEMBELI PUPUK UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PUPUK UNTUK PETANI  DI GRESIK.. SUKUR ADA SUBSIDI'. 


Direspon anggota lainnya di G-Joss, 'Ini namanya BumDes harus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, akan tetapi harus lewat kelompok tani itu aturannya, dan Direktur BumDes harus kerjasama dgn kelompok tani'. 


Pupuk menjadi topik MENARIK lanjut SN Hadi untuk didiskusikan Monggo LANJUUUUT dulor, semoga pupuk petambak tak menjadi LANGKAH atau sulit mendapatkannya, kemudian disahuti komentar anggota G-Joss, Berapa luas lahan pertanian dan tambak di Gresik lalu berapa yg digarap pemilik langsung dan yang digarap petani penggarap. Lanjut siapa yang berhak dpt subsidi? Pemilik lahan apa petani penggarap? Lantas kemampuan pemerintah kasih subsidi itu brp persen dari kebutuhan pupuk ?. 


Selanjutnya distribusi pupuk subsidi spy tepat sasaran spt apa? Selama ada margin harga namanya pedagang pasti cari untung besar shg pupuk subsidi mmg rawan tidak tepat sasaran? Belum lagi keterlambatan sistem elektronik eRDKK banyak daerah telat input data, sehingga jatah (kuota) yang diberikan tak terserap 100 persen dampaknya pastik pupuk subsidi langka sbb kuota tak sesuai dg kebutuhan. Kiro2 ngononlah luhur alur pupuk sak werohki. Wong HKTI paling lebih paham, maka Harus diakui kita lemah data base, setiap desa dan kelurahan minim data petani pemilik lahan dan petani penggarap yang tiap tahun bs berubah. Ironisnya lagi hasil sensus pertanian juga tak terdistribusi ke bawah shg jd dokumen minim fungsi kecuali angka-angka. Akibatnya dlm mencari solusi hanya bersifat parsial dan jangka pendek Krn akar masalah tak pernah diurai. Kalau mmg tak paham mekanisme pupuk ya ayo bertanya pd yg paham biar diskusi jadi terarah dan mencerahkan. 


"Ya paling tidak dinas terkait perlu memberi solusi dengan terobosan baru  contoh penggunaan tehnologi pupuk organik, cara budi daya dan lain sebagainya", usul lagi Cak Kaji Yazid. 


"Bapak pejabat dinas terkait mohon dengan hormat saya ini betul petani terus saya asli seorang Gresik selatan khususnya yang herankan kenapa di kota kita ada perusahaan PUPUK PETRO KIMIA GRESIK koq masih aja kekurangan padahal pupuk yg bersubsidi di daerah Gresik selatan banyak yg tidak di ambil sama desa" atau kelurahan yg ada di Gresik selatan terus di kemanakan ini juga pupuk" itu tolong pejabat atau dinas terkait mohon sangat perhatikan nasib orang kecil atau petani terimakasih mudah, ada solusinya?" komen susulan Cak Londo anggota G-Joss. 


Dijelaskan Cak Yazid, karena kelangkaan pupuk ini membuat hasil panen petani tambak minim dan semakin menurun, harus ada solusi praktek dari dinas terkait. Ini juga bisa menjadi terobosan bagus sekali dengan pupuk organik sehingga tak mengandalkan pupuk pabrik saja contoh juga sekarang dg adanya obat rumput akhirnya pun tingkat kesuburan tanah semakin berkurang.  Gresik utara, wabah tikus merajalela, dinas terkait meneng wae, gak ada tindakan solutip. Untuk wabah tikus dulor dimana mana khusus nya Gresik hampir semua sambatan Monggo kalau ada waktu longgar ke Trenggalek di sana ada kelompok petani yg memelihara burung hantu yg khusus pemangsa tikus dan ternyata MAMPU ATASI segala macam jenis tikus baik kecil ataupun besar .


Cak Kaji Yazid menambahkan tambaknya siap untuk di jadikan demplot /tambak percontohan dinas perikanan dan kelautan pemkab gresik, sehingga para petani tambak bisa mempraktekkan dan menikmati hasilnya. Cak Londo melanjutkan Ya semoga bisa cepat teratasi senior, tlg Pejabat atau Dinas terkait jangan harus habis aja terjual kalau tidak tepat sasaran barang di distributor menumpuk jg bersubsidi tapi petani beli harga sudah melambung tinggi terms mudahan ada solosi terbaik bagi orang kecil atau petani.


Menarik semua usulan direspon anggota G-Joss, H. Much Abdul Qodir yang juga Ketua DPRD Gresik, bahwa kebutuhan pupuk berdasar e RDKK Jatim itu 4,2 jt ton kenyataanya alokasi yg diberikan oleh pusat hanya 2,2 Ton.


Ditambahkan anggota lainnya, Semua harus pahami bahwa pertanian itu urusan pilihan bukan urusan wajib bagi pemerintah daerah krn itu siapapun bupatinya dan kadisnya gak bakal bisa membahagiakan petani dan petambak sbb ada batasan tertentu APBD dialokasikan untuk urusan itu.


Dilanjutkan Cak Kaji Qodir sapaan akrabnya, Gresik dari total kebutuhan RDKK hanya dialokasin oleh pusat 40 % dari total kebutuhan. 


"Upaya yang sdh kita sampaikan ke pemerintah daerah ( dinas pertanian ) harus terus mengajukan penambahan alokasi ke propinsi. Karena ada beberpa kabupaten kota di jatim yg selalu serapanya rendah, dan propinsi berhak mengalihkan kedaerah lain yg serapanya tinggi dan butuh," tulis Cak Kaji Qodir dengan solutif. 


Dilanjutkan Cak Qodir harus ada terobosan dengan mengunakan pupuk alternatif, dan penyuluh memberikan edukasi kepada petani tentang kwalitas pupuk alternatif tersebut.


"Kita berkali kali sampaikan kedinas pertanian harus ada jadwal distribusi dengan masa tanam, sehingga tdk selegendi seperti hari ini, pupuk turun, ketika petani blm waktunya melakukan pemupupukan, sehingga bagi petani yg modalnya pas pasan tdk bisa ambil / nebus, akirnya ada potensi disalahgunakan, " tambahnya mengingatkan. 



Sementara anggota lainnya G-Joss menimpali, kalau pemerintah mendorong pupuk organik, kenapa produsen dipersulit ijin hingga mrk dicari kesalahan dan dijerat hukum ketika memperbesar kapasitas produksi spy bs penuhi kebutuhan petani. Kebijakan msh ambigu dan blm spenuhnya berpihak wong cilik. 


Dijawab Cak Kaji Qodir kami sdh kirim surat kepusat, memohon agar SK menetapan bahwa  petambah juga mendapat alokasi pupuk bersubsidi, lagi lagi memang kewenangan ada dipusat, ini regulasi yg harus diperjuangkan.


"Sebenarnya sdh banyak daerah seperti karanganyar dan beberapa daerah yg menerapakan strategi ini, bahkan hasil berasnya bernilai tinggi harga jualnya dan ini butuh kerja keras dari OPD, beberapa kali kita minta agar dicarikan solusi supaya kios bisa kerjasama dengan Bumdes, agar ketika petani kecil yg tdk punya modal untuk nebus pupuk saat blm butuh, bisa ditalangi dulu oleh Bumdes, sehingga pupuk aman dikantor Bumdes", lanjut Cak Qodir mencerahkan yang menutup diskusi SN Hadi komen closing. 


" SOLUSI terbaik mas Ketum DPC PKB Gresik (Cak Kaji Qodir, red) namun butuh hadirnya pemerintah daerah untuk selalu memberikan pengertian kepada pengelola BUMDES di tingkat desa masing2 Bismillah buat Gresik united lebih baik lagi". (GS) 


youtube